Minggu, 01 Januari 2017

Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Perencanaan adalah merupakan tahapan awal yang sangat penting untuk dilakukan, Perencanaan merupakan praktek dalam manajemen untuk merumuskan tujuan agar kegiatan dapat dilaksanakan secara sistematis dan terarah. Pentingnya suatu perencanaan dilakukan pada berbagai level organisasi, baik organisasi kecil, perusahaan besar, multinasional, bahkan dalam pengelolaan negara sekalipun, sangat membutuhkan perencanaan. Tujuannya, agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan sesuai sasaran yang diiinginkan.

PERENCANAAN

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut.
Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkat dan pada kenyataannya meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar sukses organisasi atu manajemen tingkat atas.
Hasil suatu proses perencanaan yang baik harus memiliki sejumlah kemampuan organisasi yang berasal dari kekuatannya sendiri seperti: kemampuan memprediksi; kemampuan menghitung biaya; kemampuan komunikasi; kemampuan menguasai teknik-teknik manajemen; kemampuan pengukuran kinerja.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan, proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.

Menurut Drucker (1982) ada lima langkah yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan.

  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
  2. Merumuskan keadaan saat ini
  3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
  4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
  5. Mempertahankan pengendalian
Pada dasarnya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan, untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Perencanaan pada umumnya harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan beberapa unsur pokok yaitu: tujuan akhir yang dikehendaki. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya; jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut; masalah-masalah yang dihadapi; modal atau sumber daya yang akan digunakan untuk pengalokasian; kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melakukannya; orang, organisasi, atau badan pelaksanyanya dan; mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

Mengapa perencanaan itu penting?
Kita tidak dapat memprediksi masa depan, karena terdapat kondisi ketidakpastian (unpredictable).....berbagai variabel seperti tingkat inflasi, fluktuasi pendapatan masyarakat, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanan yang tidak terjamin, sangat mempengaruhi ketidakpastian masa depan, yang tentunya secara langsung sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, terjadinya perubahan harga-harga, kenaikan ongkos produksi, upah buruh dan sebagainya... Perencanaan organisasi haruslah bersifat adaptif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.

Perencanaan merupakan tugas pokok dalam administrasi atau manajemen. Perencanaan diperlukan karena biasanya kebutuhan organisasi lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia.

Proses Perencanaan:

1.      Mengembangkan visi yang jelas
2.      Merumuskan misi ke dalam suatu pernyataan
3.      Prakiraan perkembangan organisasi
4.      Analisis persaingan
5.      Penetapan sasaran dan tujuan
6.      Pengembangan rencana kegiatan
7.      Mobilisasi dana organisasi
8.      Penyiapan sumber daya manusia
9.      Sumber daya teknologi
Fungsi perencanaan adalah tempat bergantung fungsi-fungsi manajemen lainnya. Jika fungsi ini direncanakan dengan baik dan benar maka fungsi-fungsi lain akan dengan mudah dilaksanakan.
Perencanaan dapat digolongkan berdasarkan ruang lingkup, durasi, tujuan yang ditetapkan organisasi, terdiri atas: Perencanaan menurut fungsi; perencanaan menurut ruang lingkup kewilayahan; perencanaa menurut jangka waktu; perencanaan menurut objek; perencanaan tetap; perencanaan dengan maksud tertentu.
Berbagai pendekatan yang bisa dimanfaatkan dalam proses penyusunan perencanaan: Pengekatan Managemen by Objective; pendekatan perencanaan inside- out/outside-in, pendekatan perencanaan top-down dan bottom-up; pendekatan perencanaan contingency; pendekatan social demand; pendekatan man power; pendekatan rate of return atau cost benefit ratio.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan adalah salah satu proses manajemen terpenting dalam suatu organisasi. Setiap pelaksanaan fungsi manajemen tidak lepas dari keputusan yang diambil para manajer. Pembuatan keputusan dapat dikatakan kunci dalam setiap kegiatan manajerial.
Proses pembuatan keputusan:

  1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah
  2. Mengidentifikasi kriteria keputusan
  3. Mempertimbangkan kriteria
  4. Mengembangkan alternatif
  5. Membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan
  6. Menilai resikonya
  7. Memilih alternatif terbaik
  8. Mengimplementasikan keputusan
  9. Mengevaluasi hasil-hasil keputusan
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada.

Ada 4 gaya dalam pengambilan keputusan 
Yaitu: gaya mengarahkan; gaya analitis; gaya konseptual; gaya perilaku. Pembuatan suatu keputusan diwarnai sejumlah hambatan mental yang menghampiri semua manusia termasuk para manajer, diantara hambatan tersebut ada  empat hambatan mental yang sering muncul, yaitu: penyakit Hamlet; dorongan berlebihan; kecemasan memikirkan akibat; berdiam diri.
Berbagai tindakan jika keputusan gagal dilaksanakan: menyadari; melangkah mundur; mengganti; mengubah. Apabila kita tidak mampu memecahkan keputusan dalam pelaksanaan maka tentu saja kita tidak harus menyalahkan diri sendiri. Cara terbaik untuk memperoleh jalan keluar adalah berkonsultasi.
Penyebab terjadinya kesulitan disaat kita harus mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan bisa disebabkan oleh hal-hal lain yang berasal dari luar kemampuan kita sebagai pengambil keputusan. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan ketika mengambil keputusan adalah: kurang lengkapnya informasi dan data yang kita perlukan; kesulitan menggunakan tolok ukur; munculnya tujuan ganda; adanya lebih dari satu orang yang berwenang mengambil keputusan.

Kunci pokok keberhasilan pencapaian tujuan organisasi terdapat pada manusia-manusia yang terlibat didalammya. Menurut Brincloe (1983), seperti dikutip oleh Salusu (1996), menyatakan bahwa organisasi dapat berbuat lebih baik dalam mencapai tujuan, apabila, perhatian lebih banyak diberikan kepada manusia dalam organisasi, seperti dalam pembuatan keputusan.

PENGORGANISASIAN
Pada hakekatnya pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber daya yang di miliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Empat aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan rentang manajemen.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses mendesain struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi habis tugas atau pekerjaan kepada semua anggota organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

STRUKTUR ORGANISASI
Ketika anda bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan, maka tugas utama Anda adalah mengembangkan organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang Anda inginkan. Hakekat pengorganisasian adalah hal-hal yang berkaitan dengan siapa melakukan apa. Hal itu berarti Anda harus mampu mendefinisikan tanggung jawab, membangun struktur, dan mengembangkan hubungan dan jejaring (networking) dengan berbagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan manajerial. Pengorganisasian dilakukan dengan penuh kesadaran yang sama, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem kerja sama sekelompok orang yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas, dengan membentuk sejumlah satuan kerja yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu unit kerja.
Kerjasama yang efektif dan efisien menghasilkan dinamika organisasi, yang lebih terarah pada penigkatan prokuktivitas dan kualitas produk atau jasa. Namun dalam peningkatan produktivitas organisasi ada hal-hal yang dapat menghambat, seperti masalah kerjasama antar karyawan.  Sehingga dalam rangka meminimalkan hal-hal yang menghambat dan untuk  mengimplementasikan serta mengembangkan kerja sama antar karyawan, organisasi membutuhkan aktualisasi dasar-dasar pengorganisasian secara intensif. Dasar-dasar tersebut adalah:

Terbentuknya sebuah organisasi disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda-beda, seperti: 

1) proses pembentukannya
2) keterkaitan hubungan dengan pemerintah
3) berdasarkan ukuran organisasi
4) berdasarkan tujuan
5) berdasarkan bagan organisasanya
Pengambilan keputusan pemimpin untuk mengorganisasikan suatu perusahaan disebut sebagai proses pengorganisasian. Dengan pengkoordinasian yang rapih dan efektif diharapkan pekerjaan dan anggota menjadi satu kesatuan yang harmonis. 
Seperti semula telah disepakati bahwa organisasi terdiri dari tiga unsur utama yaitu terdiri dari sekumpulan orang, yang bersepakat dalam satu kelompok, dan sepakat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Untuk meraih keberhasilan tiga unsur utama tersebut haruslah diimplementasikan dalam bentuk menciptakan suatu struktur organisasi dimana setiap anggota akan ditempatkan dan wewenang serta tugasnya ditentukan secara definitif. Stuktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individu dan kelompok. Struktur organisasi bisa dijadikan suatu kerangka dasar dalam munyusun desain tentang corak spesialisasi dan departementalisasi, dengan pembagian tugas dalam mengelola sumber daya dalam organisasi.

Dalam melihat sifat organisasi maka dapat dikategorikan menjadi organiasi formal dan informal. Organisasi formal menjelaskan adanya interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural di dalam sebuah organisasi. Pada umumnya sebuah struktur organisasi disajikan dalam sebuah bentuk bagan. Tipe struktur organisasi yang sesuai ditentukan oleh sifat pekerjaan dan yang dilakukan, dan kondisi tempat organisasi tersebut beroperasi. Struktur harus di desain untuk mendukung identifikasi dan penyelesaian pekerjaan dan peningkatan kemampuan karyawan untuk kerja sama. 
Tipe-tipe struktur organisasi: 
1) organisasi lini
2) organisasi lini dan staf
3) organisasi fungsional
4) organisasi lini, staf, dan fungsional
5) organisasi komite
6) organisasi proyek dan matriks
Kita telah memahami bahwa organisasi formal memiliki tujuan, struktur, dan pola hubungan kerja yang teratur melalui manajemen. Sebuah organisasi formal bisa di deskripsikan sebagai sebuah sistem aktivitas yang terkoordinasi dalam wadah berbagai kelompok individu yang bisa bekerjasama dibawah kepemimpinan seseorang ke arah tujuan yang telah disepakati bersama. Struktur organisasi formal  bertujuan untuk bisa mencapai hubungan yang teratur di antara fungsi namun hal itu juga memiliki nilai tambah dengan memberikan rasa aman kepada mereka. Organisasi formal adalah wadah para individu yang bekerja dalam sebuah organisasi yang berprilaku, bertindak, dan berinteraksi dengan cara-cara yang tidak tertulis dan tidak terdefinisi dengan manual, bagan, dan penjabaran tugas mereka. Kehadiran organisasi informal di dalam organisasi formal seperti perusahaan tdak bisa dihindari. Perusahaan sebaiknya tidak melarang keberadaan mereka sebab walau bagaimanapun mereka membutuhkan saluran organisasi tersendiri selain organisasi formal dalam bentk perusahaan. Keputusan manajemen terbaik adalah mengajak mereka berbicara dan membina organisasi formal yang bisa ikut membantu dinamika organisasi formal.
Dalam perkembangan di era pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi telah banyak mengubah kegiatan organisasi, sehingga kebutuhan melakukan perubahan struktur organisasi tetap tergantung pada kondisi internal organisasi itu sendiri. Sejumlah faktor yang memaksa organisasi merubah struktur organisasinya tentuntu tidak boleh diabaikan. Apabila organisasi memang harus melakukan perubahan maka ia harus melakukannya.

PENGKOORDINASIAN
Koordinasi merupakan suatu proses menghubungkan atau mengintegrasikan bagian-bagian dalam organisasi dapat dicapai dengan efektif. Melalui koordinasi menjadikan pihak manajemen mengharapkan adanya sinergi antar bagian organisasi. Koordinasi mengandung makna sebagai aktivitas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kerja setiap unit/satuan kerja yang menjadi kontribusinya masing-masing dalam mencapai tujuan koordinasi. 
Tujuan koordinasi adalah 
1) mengarahkan dan mengintegrasikan semua ide, gagasan, dan perilaku ke arah pencapaian tujuan
2) mengarahkan keterampilan spesialisasi yang dimiliki setiap karyawan kepada tujuan
3) menghindari kesenjangan, kekosongan, dan tumpang tindih pekerjaan
4) menghindari penyimpangan tugas dari tujuan.
Implementasi koordinasi sebagai asas pengkoordinasian bisa dilaksanakan secara formal, antara lain dalam bentuk rapat, lokakarya, kelompok kerja dan lain-lain. Pengkoordinasian merupakan pengaturan struktur organisasi sebagai kegiatan pembidangan dan pembagian pekerjaan. Untuk meraih koordinasi yang efektif tidaklah mudah sebab dengan terspesialisasinya pekerjaan akan mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan akan koordinasi.
Asas koordinasi adalah asas hierarki yang berarti setiap atasan atau koordinator  harus melakukan koordinasi pada bawahan langsungnya. Jadi, koordinasi tersebut dilaksanakan berdasarkan berbagai jenjang kekuasaan yang berbeda-beda dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan jenjang tersebut. Lebih jauh lagi, koordinasi setidaknya memiliki :
  1. Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan koordinasi sebagai dari usaha memperlancar penyelesaian pekerjaan, bukan untuk memerintahkan atau memberi intruksi orang per orang.
  2. Rasa saling menghargai, terutama ketika atasan memberikan pengarahan kepada karyawannya dalam rangka koordinasi.
  3. Semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sistem koordinasi mereka masing-masing bagian untuk berlomba mencapai tujuan dengan lebih baik dan cepat.
Dalam praktek manajemen ada dua tipe koordinasi, yaitu:
  1. Koordinasi vertikal
  2. Koordinasi horisontal
Sebagai usaha untuk menghindari penyimpangan melakukan koordinasi maka dilakukan beberapa pedoman untuk melakukan koordinasi yang baik:
  1. Memberi penjelasan dengan kalimat sederhana dan mudah di pahami tujuannya
  2. Menjelaskan koordinasi adalah sebagai tujuan bersama, bukan kepentingan orang pe orang
  3. Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan ide, saran, dan bertukar pikiran kepada pimpinan yang sedang melakukan koordinasi
  4. Doronglah mereka untuk ikut aktif terus selama koordinasi dilakukan
  5. Gunakan lebih banyak komunikasi informal dari pada komunikasi formal untuk mencari dukungan partisipasi bawahan dan pihak-pihak lain yang di ikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.


Di era internasional, koordinasi akan lebih terlihat sangat penting. Cara manajer untuk bisa memastikan adanya koordinasi dalam perusahaan mereka dengan sukses, baik secara domestik maupun secara global adalah dengan melihat suatu koordinasi sebagai hasil dari informasi dan kerja sama.
Apapun bentuk struktur organisasi yang di pilih oleh pengelola ataupun pimpinan di pastikan membutuhkan koordinasi yang baik dan efektif. Organisasi kecil tentu akan berbeda tingkat kebutuhan koordinasinya jika di bandingkan dengan organisasi besar.
Berikut adalah beberapa penyesuaian koordinasi dalam sistem organisasi:
1) porsi dasar koordinasi
2) meningkatkan daya potensi koordinasi
3) mengurangi kebutuhan koordinasi. Di manapun, tak terkecuali dalam proses koordinasi, konflik pasti akan muncul antar sesama anggota dan unit kerja. 
Ada beberapa penyebab utama terjadinya konflik dalam proses koordinasi

  1. keterbatasan sumber daya
  2. ketidak jelasan tanggung jawab dan wewenang
  3. gangguan komunikasi
  4. masalah kepribadian
  5. membanggakan unit kerjanya secara berlebihan
  6. penyimpangan tujuan. 
Untuk mengatasi konflik tersebut koordinator dapat menggunakan beberapa gaya untuk menghindari konflik yaitu: gaya tegas otoriter

  1. gaya kooperatif
  2. gaya kolaborasi.
Organisasi sangat membutuhkan sistem rentan kendali yang dianutnya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengetahuan, perhatian dan waktu yang di miliki seseorang, apalagi ketika ia berperan sebagai manajer.


                                                                          

Sabtu, 31 Desember 2016

Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

1. Lingkungan bisnis dapat dibedakan  menjadi 2 yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal

A. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisbis secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas ;
1. Karyawan (tenaga kerja / sumber daya manusia)
2. Manajemen (keahlian pengelola)
3. Pemegang saham (stakeholders)
4. Modal dan peralatan fisik (dana, mesin, gedung)
5. Informasi

B.     Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen yaitu 
1.  Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian unsur organisasi. Lingkungan khusus meliputi orang orang yang mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor.
Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga lembaga pemerintahan maupun organisai nonprofit lainnya
Pemasok yaitu perusahaaan atau individu yang menyediakan faktor faktor produksi , pasokan meliputi bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja
Pesaing meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensialserta subtitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli
Kreditor yaitu kelompok kepentingan tertentuyang mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang memberikan pinjaman dana.

2. Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain ;
a. Kondisi Ekonomi meliputi inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga.
b. Kondisi Politik dan Hukum yakni terdapatnya kestabilan politik dan kebijaksanaan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis diberbagai bidang.
Kondisi Sosial Budaya yaitu para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang ditunjuk.
d. Kondisi Demografi mencakup kebiasaan yang beraku dalam karakteristik fisik dari populasi seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
e. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan.
f.  Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis

2. Bentuk-bentuk badan usaha serta kelebihan dan kelemahannya
A. Perusahaan Perorangan Yaitu perusahaan yang dimiliki oleh satu individu
Kelebihan perusahan perorangan
  • Mudah didirikan
  • Modal usaha kecil
  • Pengelolaannya fleksibel dan bebas
  • Kerahasiaan perusahaan terjamin
Kelemahan perusahaan perorangan
  • Pertanggung jawaban tidak terbatas
  • Modal terbatas
  • Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas
  • Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
B. Perusahaan Perkongsian (CV,Firma dan Petnership)
Ciri utama perusahaan perkongsian adalah ukuran kecil dan relatif dapat dijalankan oleh pemiliknya.
Perkongsian dapat dibedakan menjadi 2 bentuk
  • Perkongsian umum adalah jenis usaha dimana setiap pemiliknya aktif bertanggung jawab bersama
  • Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang akan tetapi hanya beberapa saja dari pemilik yang bertindak sebagi anggota yang menjalankan operasional bisnis
Kelebihan perusahaan perkongsian
  • Mudah didirikan, modal usaha relatif sedikit, pengelolaan usaha relatif lebih fleksibel dan lebih beban
  • Dengan adanya beberapa anggota, modal yang terkumpul menjadi lebih banyak, sehingga penambahan modal dapat memperluas skala usaha
  • Lebih banyak keahlian yang diperoleh
  • Umur usaha lebih panjang
Kelemahan perusahaan perkongsian
  • Terdapat masalah tanggung jawab tnpa batas bagi anggota aktif yang harus menanggung utang perusahaan baik dari harta perusahaan maupun harta pribadi
  • Menghadapi masalah modal terbatas
  • Terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman antar anggota

C. Perusahaan Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu intitusi badan hukumyang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris, dimana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan dan nama nama pimpinan yang akan menjalankan usaha
Kelebihan Perseroan Terbatas
  1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan. Tidak lebih;
  2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti;
  3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain;
  4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru;
  5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap;
  6. Hukum yang terjamin yang menimbulkan dampak positif yakni kelangsungan perusahaan;
  7. Memudahkan kita dalam mengganti pekerja dalam perusahaan dengan memecatnya, karna dibutuhkan manajemer dan pekerja dalam mengelola perusahaan;
  8. Memiliki status sebagai badan hukum, sehingga PT merupakan subjek hukum dan mandiri, status sebagai badan hukum juga membuka kemungkinan usaha lebih luas (seluruh bidang usaha terbuka, termasuk bidang keuangan);
  9. Jangka waktu dapat tidak terbatas;
  10. Manajemen yang lebih kuat;
  11. Lebih fleksibel, karena hampir semua bentuk kegiatan ekonomi terbuka bagi PT;  
  12. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin; dan
  13. Biasanya untuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada fasilitas bebas pajak (tax holiday).
Kelemahan Perseroan Terbatas
  1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan;
  2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu;
  3. Biaya pembentukannya relatif tinggi;
  4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan;
  5. Pembentukan PT sangat sulit dikarenakan banyak yang harus kita lakukan seperti halnya kelengkapan administrasi perusahaan, aktre notaris, dan ijin dalam usaha yang digeluti;
  6. Banyaknya pajak yang harus dibayar mulai dari pajak perusahaan sampai kepada pajak untuk pemegang saham yang dikenal dengan pajak pendapatan. Misalnya Pengenaan pajak ganda, yaitu : pengenaan PPh atas laba perusahaan, yang kemudian PPh dikenakan lagi atas bagian laba yang dibagikan pada pemegang ssaham dalam bentuk deviden;
  7. Ketentuan perundangan lebih ketat;
  8. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin;
  9. Biasanya untuk PMA, sedikit lebih rentan terhadap situasi dan kondisi sosial, politik, dan keamanan suatu negara.
D. Badan Usaha Milik Negara
terdiri dari :
  • Perusahaan jawatan atau perjan yaitu perusahaan negara yang dikelola oleh departemen tertentu (contoh PJKA Perusahaan Jawatan Kereta Api)
  • Perusahaan umum atau perum yaitu perusahaan milik negara yang memberikan layanan kepada masyarakat
  • Perusahaan perseroan terbatas milik negara  
E. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya bukan ssekedar untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang atau perusahaan untuk menjaga kepentingan bersama. Selain itu koperasi juga merupakan badan hukum.

F. Organisasi Non Profit (Nirlaba)
Organisasi non profit berarti badan usaha yang bukan mencari keuntungan atau bisa juga disebut non goverment organizations (NGO), umumnya usaha seperti ini bergerak dibidang pendidikan dan rumah sakit.

3Dalam merancang struktur organisasi dibutuhkan unsur lain yaitu  departementalization , chain of command and  span of management control , berikut artinya :

A. Work specialization
   Yaitu pengelompokkan kegiatan kerja kedalam departemen yang sama dan secara logis berhubungan sehingga setiap bagian yang dilakukan tahu secara jelas aktivitas mana yang harus dilakukan untuk menjadi tanggung jawab

B. Departementalization
Yaitu dasar pengelompokkan pekerjaan menggunakan work specialization , sehingga setiap tugas yang sama dapat dikoordinasikan dengan baik. Dasar pengelompokkan tersebut . Terdapat beberapa cara pengelompokkan tugas, antara lain secara fungsional, berdasarkan produk, geografis,proses atau jenis pelanggan (customer)

        i.            Departementalisai secara fungsional
Meliputi penempatan pegawai pegawai yang melakukan fungsi atau proses kerja atau memiliki kemampuan dan skill dalam satu departemen, misalnya departemen produksi ( berarti orang orang yang bekerja didalamnya sama sama melakukan proses produksi termasuk mulai dari pengolahan bahan baku hingga pengemasan, pemasaran dan penjualan, akunting dan keuangan, riset dan pengembangan serta sumber daya manusia.

      ii.            Departementalisai secara proses produksi
Departementalisasi ini dilakukan berdasarkan proses produksi,karena setiap proses biasanya membutuhkan skill yang berbeda beda.

    iii.            Departementalisai menurut produk
Yaitu pengelompokkan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan organisasi.Salah satu keunggulan departementalisasi ini adalah peningkatan akuntabilitas performa produk karena seluruh aktivitas yang berkaitan dengan produk tersebut dilakukan dalam satu departemen dan dibawah kendali seorang manajer.

    iv.            Departementalisasi secara geografis atau teritori
Apabila perusahaaan memiliki cabang diberbagai daerah, diperlukan unit kegiatan yang dibedakan pada daerah yang termasuk dalam operasi perusahaan Apabila pelanggan tersebar disuatu area dan memiliki kebutuhan yang relatif sama berdasarkan lokasi , maka bentuk departementalisai dapat digunakan.

      v.            Departementalisasi menurut jenis konsumen
Pada jenis ini, pekerjaan dikelompokkan berdasarkan jenis pelanggaran yang menjadi target perusahaan.

C.    Chain of Command
Chain of command (rantai komando) adalah garis otoritas yang tak boleh dilanggar (unbroken) mulai dari manajemen puncak hingga level manajemen yang paling bawah. Terdapat 2 konsep chain of command yaitu

  • Otoritas (hak yang tertanam dalam sebuah posisi manajerial untuk memerintah dan mengharapkan kepatuhan dari bawahan)
  • Unity of command (bahwa seseorang harus dan hanya memiliki satu atasan langsung untuk melapor)

D.    Span of Mangement Control
Rentang kendali manajemen menerangkan tentang banyaknya jumlah bawahan yang berada dalam pengawasan seorang manajer, konsep ini mengacu pada berapa banyak anak buah yang dapat diawasi secara efektif dan efisien oleh seorang manager.




Rabu, 31 Agustus 2016

Mengapa Etika Penting Untuk Dilakukan Pada Organisasi ?

Mengapa etika penting untuk dilakukan pada organisasi ?
  1. Karena etika dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
  2. Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperan melakukan ‘apa yang benar’ dan ‘baik’ untuk menentang apa yang ‘salah’ dan ‘buruk’
  3. Etika sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan.Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan
  4. Untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mampunyai kemampuan memciptakan nilai (value creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang  baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan konsisten dan konsekwen.
  5. Etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitive dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkan.
  6. Salah satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan masyarakat untuk berhasil dalam jangka panjang  dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, jjuga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahan.
Salah satu manfaat yang diperoleh melalui komunikasi efektif adalah untuk mendapat informasi dalam pengambilan keputusan. Hal-hal apa saja yang mendorong staf untuk terbuka dalam suatu rapat ?
  • tempat kerja yang nyaman
  • terpeliharanya  hubungan interpersonal
  • memelihara instruktur yang efektif
  • memberitahukan agar staf dan karyawan untuk mencapai kinerja yang baik
  • mendengarkan mereka
  • menunjukkan keteladanan
  • menjaga martabat dan harga diri staf
  • memberikan pujian

    Salah satu upaya untuk peningkatan motivasi kerja adalah pemberian penghargaan (
    reward) dan hukuman (punishment). Mengapa hal ini dilakukan oleh perusahaan ? 
    Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melekukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya demi kemajuan perusahaan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi pegawai. Metode ini bisa mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dicapainya. Semenntara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishmen sebagai bentuk reinforcement yang negative, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah untuk menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk emmperbaiki dan memdidik kearah  yang lebiah baik Reward atau punishment merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil kerja karyawan yaitu dengan penilaian prestasi kaeja karyawan agar mendorong mereka untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan  lebih baik. Penilaian prestasi kerja juga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mulaksanakan tugas-tusanya. Karena jika karyawan mengetahui keberhasilannya melalui hasil penilaian prestasi kerja, maka hal itu akan menjadi motivasi dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi kerjanya. Sebaliknya bila informasi kegagalan diperolehnya maka hal itu dapat mendorong karyawan tersebut untuk memperbaiki prestasinya.Selain itu, pemberian  reward dan punishment sangat erat kaitannya dengan budaya  perusahaan. Misalnya perusahaan yang menjunjung tinggi kejujuran, maka pada saat terdapat karyawan yang diketahui berbohong atau memalsukan laporan pengeluaran operasional (misalnya dengan mark up) akan langsung dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi untuk perusahaan lain yang lebih mengutamakan prestasi dan pencapaian hasil kerja keryawan, maka untuk kasus sama mungkin tidak akan berdampak pada pemberian hukuman karyawan yang bersangkutan, selama karyawan tersebut menunjukan kinerja bagus.  

    Terdapat elemen 3 yang terkait erat dan saling berhubungan dalam pelaksanaan Good Governance, yaitu pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis.   


    Bagaimana peran serta masyarakat dalam mendukung Good Governance ?   
  • Penyelenggaraan kepemerintahan (governance) bukan hanya bergantung pada negara yang mampu memerintah dan sektor pelaku bisnis (swasta) yang mampu menyediakan pekerjaan dan penghasilan, akan tetapi juga bergantung pada masyarakat yang memfasilitasi interaksi sosial politik, serta memobilisasi berbagai kelompok dalam masyarakat untuk terlibat dalam aktifitas social, ekonimi dan politik. Masyarakat (civil society)  melakukan check and balances terhadap kewenangan kekuasaan pemerintah dan sektor swasta. 
  • Mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan, dimana organisasi masyarakat sipil memfasilitasi interaksi social dan politik dan memobilisasi berbagai kelompok di dalam masyarakat yang terlibat dalam aktivitas ekonomi dan politik.Selain itu masyarakat (civil society)  juga memberikan kontribusi dan memperkuat unsur utama yang lain.Masyarakat menyalurkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas sosial dan ekonomi dan mengorganisasikannya ke dalam suatu kelompok yang lebih potensial untuk mempengaruhi kebijakan public dalam mencapai kesejahteraan bersama. Peran dan partisipsi masyarakat dalam melakukan berbagai bentuk pengawasan penyalahgunaan kewenangan social pemerintah baik dalam kebijakan public maupun pembangunan daerah, namun yang terlihat sekarang ini partisipasi masyarakat dalam pengawasan masih sangat lemah, kebanyakan masyarakat hanya berperan sebagai pelaksana atau pengelola dari bebagai kebijakan pemerintah yang ada.


Kamis, 20 November 2014

Langkah Pengorganisasian Manajer Sebuah Organisasi

Jika anda bekerja sebagai manajer sebuah organisasi, maka tugas utama anda adalah mengembangkan organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang anda inginkan. Bagaimanakah langkah langkah yang akan anda lakukan untuk pelaksanaan (proses) pengorganisasian dalam organisasi anda sehingga pekerjaan dan anggota organisasi menjadi satu kesatuan yang harmonis? 
Dan bentuk struktur organisasi seperti apa yang akan anda gunakan?

Langkah – langkah pengorganisasian yang akan saya lakukan adalah ;
  • Merencanakan organisasi berdasarkan tujuan agar bisa memperoleh masukan untuk membantu meningkatkan kinerja organisasi
  • Menentukan tugas-tugas utama dan subtugas, kemudian membagi beban pekerjaan secara keseluruhan menjadi berbagai aktivitas yang secara logis dapat dilakukan oleh seorang karyawan sesuai dengaan kompetensi yang dimiliki karyawan agar karyawan tidak bekerja lebih berat dari karyawan dari yang lain
  • Membagi pekerjaaan dan menentukan tenaga kerja yang mengisi tugas tersebut (spesialisasi pekerjaan)
  • Mengevaluasi hasil dan strategi pembentukan organisasi. Hasil evaluasi tersebut dijadikan sumber informasi untuk meningkatkan kinerja organiasi
Bentuk struktur yang saya gunnakan adalah struktur organisasi lini dan staff 
karena struktur ini sangat mudah dipahami dan sederhana, didalam organisasi ini pimpinan masih bisa mengendalikan secara terpusat apabila organisasi berkembang karena bisnis maju maka memerlukan seorang ahli atau penasehat organisasi. Penasehat ini akan membantu organisasi sebagai input, pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat.

Selanjutnya langkah langkah dalam proses pelaksanaan delegasi (pendelegasian tugas) dengan ;
  • Mengadakan analisis lengkap tentang aktivitas suatu pekerjaaan
  • Untuk mempermudah langkah tersebut, atasan perlu membuat sebuah formulir yang digunakan untuk menulis semua aktivitas atau kegiatan yang dilakukan atasan dan keputusan yang bisa diambil
  • Setelah yakin semua tercatat, lakukan penggolongan pekerjaan yang memboroskan waktu, pekerjaan yang kurang memberikan kontribusi pada perusahaan, peekerjaan yang bisa dihilangkan tanpa berdampak buruk bagi   pestasi dan sasaran perusahaan, dan pekerjaan penting baik yang tidak bisa di delegasikan maupun yang mungkin di delegasikan kepada karyawan
  • Setelah selesai mengidentifikasi semua pekerjaan dan mengukur durasi setiap pekerjaan maka atasan dapat memulai mempertanyakan apakah kayawan benar-benar bisa mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepadanya
  • Pelaksanaan delegasi meliputi proses pelatihan dan pengembangan yang melibatkan semua karyawan. Atasan harus membuat keseimbangan semua beban kerja pada waktu delegasi dilaksanakan. Jangan memberikan semua tugas hanya pada satu orang saja
  • Jika karyawan yang dilatih mampu dengan cepat menyerap materi pelatihan yang diberikan, lakukan perbaikan dan umpan balik segera jika terjadi kesalahan dan kurang ketelitian
  • Untuk mempermudah pencatatan kemajuan keryawan, atasan perlu membuat catatan berisikan daftar keterampilan yang harus dikuasai dan di lengkapi dengan catatan kemampuan yang belum dan telah dikuasai karyawan
  • Apabila atasan  telah yakin bahwa seorang karyawaan menguasai pekerjaan yang akan di delegasikan, maka ia harus memastikan bahwa ia telah memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
  • Gunakan daftar periksa (chek list) untuk memastikan bahwa atasan telah  menjelaskan suatu penugasan dengan rinci dan jelas sebab kegagalan utama pendelegasian adalah kekurang sabaran dan kekurang mampuan mengendalikan diri dalam memberikan pelatihan dan bimbingan

Manfaat Manajeman Bagi Organisasi

  • Apa manfaat manajemen bagi organisasi ?

Manfaat manajemen bagi organisasi yaitu  untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha  sesuai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan output. Juga agar suatu organisasi dapat mengendalikan lingkungan sebagai pertimbangan untuk memilih sasaran yang tepat. Sebab didalam organisasi membutuhkan banyak ketrampilan, kemampuan, dan sikap yang akan membuat organisasi tersebut terus berkembang dengan inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif, dan berorientasi global.

  • Mengapa suatu organisasi perlu memahami lingkungan organisasinya ?

Suatu organisasi perlu memahami lingkungan organisasinya karena organisasi perlu memberikan respon terhadap lingkungan organisasinya, bagaimana menangani masalah masalah sosial, kebijaksanaan kebijaksanaan  organisasi dan nilai nilai sosial pada periode waktu tertentu. Juga untuk mengetahui suasana politik di lingkungan organisasi agar mengurangi resiko ketidakpastian.  Karena  lingkungan yang statis menciptakan ketidakpastian lebih sedikit dibandingkan lingkungan yang dinamis, oleh karena itu organisasi harus mencoba meminimalkan dengan mengelola dampak lingkungan  sebaik baiknya. Karena lingkungan yang tidak dinamis merupakan ancaman keefektifan bagi organisasi.

  • Jika suatu oganisasi hanya melaksanakan proses departementalisasi dan pembagian kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi, bagaimanakah dampaknya terhadap organisasi tersebut ?

Jika suatu organisai hanya melaksanakan proses departementalisasi dan pembagian kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi maka dampaknya terhadap organisasi adalah jika terjadi ketidakselarasan antara departemen-departemen yang menimbulkan permasalahan dan konflik sehingga sasaran dan tujuan organisasi tidak tercapai., maka tanpa koordinasi, individu-individu dan department-departement akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Oleh karena itu koordinasi dalam organisasi sangat lah penting untuk menyelaraskan komitmen untuk mencapai tujuan organisasi.