Rabu, 31 Agustus 2016

Mengapa Etika Penting Untuk Dilakukan Pada Organisasi ?

Mengapa etika penting untuk dilakukan pada organisasi ?
  1. Karena etika dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
  2. Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperan melakukan ‘apa yang benar’ dan ‘baik’ untuk menentang apa yang ‘salah’ dan ‘buruk’
  3. Etika sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan.Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan
  4. Untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mampunyai kemampuan memciptakan nilai (value creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang  baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan konsisten dan konsekwen.
  5. Etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitive dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkan.
  6. Salah satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan masyarakat untuk berhasil dalam jangka panjang  dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, jjuga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahan.
Salah satu manfaat yang diperoleh melalui komunikasi efektif adalah untuk mendapat informasi dalam pengambilan keputusan. Hal-hal apa saja yang mendorong staf untuk terbuka dalam suatu rapat ?
  • tempat kerja yang nyaman
  • terpeliharanya  hubungan interpersonal
  • memelihara instruktur yang efektif
  • memberitahukan agar staf dan karyawan untuk mencapai kinerja yang baik
  • mendengarkan mereka
  • menunjukkan keteladanan
  • menjaga martabat dan harga diri staf
  • memberikan pujian

    Salah satu upaya untuk peningkatan motivasi kerja adalah pemberian penghargaan (
    reward) dan hukuman (punishment). Mengapa hal ini dilakukan oleh perusahaan ? 
    Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melekukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya demi kemajuan perusahaan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi pegawai. Metode ini bisa mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dicapainya. Semenntara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishmen sebagai bentuk reinforcement yang negative, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah untuk menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk emmperbaiki dan memdidik kearah  yang lebiah baik Reward atau punishment merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil kerja karyawan yaitu dengan penilaian prestasi kaeja karyawan agar mendorong mereka untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan  lebih baik. Penilaian prestasi kerja juga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mulaksanakan tugas-tusanya. Karena jika karyawan mengetahui keberhasilannya melalui hasil penilaian prestasi kerja, maka hal itu akan menjadi motivasi dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi kerjanya. Sebaliknya bila informasi kegagalan diperolehnya maka hal itu dapat mendorong karyawan tersebut untuk memperbaiki prestasinya.Selain itu, pemberian  reward dan punishment sangat erat kaitannya dengan budaya  perusahaan. Misalnya perusahaan yang menjunjung tinggi kejujuran, maka pada saat terdapat karyawan yang diketahui berbohong atau memalsukan laporan pengeluaran operasional (misalnya dengan mark up) akan langsung dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi untuk perusahaan lain yang lebih mengutamakan prestasi dan pencapaian hasil kerja keryawan, maka untuk kasus sama mungkin tidak akan berdampak pada pemberian hukuman karyawan yang bersangkutan, selama karyawan tersebut menunjukan kinerja bagus.  

    Terdapat elemen 3 yang terkait erat dan saling berhubungan dalam pelaksanaan Good Governance, yaitu pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis.   


    Bagaimana peran serta masyarakat dalam mendukung Good Governance ?   
  • Penyelenggaraan kepemerintahan (governance) bukan hanya bergantung pada negara yang mampu memerintah dan sektor pelaku bisnis (swasta) yang mampu menyediakan pekerjaan dan penghasilan, akan tetapi juga bergantung pada masyarakat yang memfasilitasi interaksi sosial politik, serta memobilisasi berbagai kelompok dalam masyarakat untuk terlibat dalam aktifitas social, ekonimi dan politik. Masyarakat (civil society)  melakukan check and balances terhadap kewenangan kekuasaan pemerintah dan sektor swasta. 
  • Mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan, dimana organisasi masyarakat sipil memfasilitasi interaksi social dan politik dan memobilisasi berbagai kelompok di dalam masyarakat yang terlibat dalam aktivitas ekonomi dan politik.Selain itu masyarakat (civil society)  juga memberikan kontribusi dan memperkuat unsur utama yang lain.Masyarakat menyalurkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas sosial dan ekonomi dan mengorganisasikannya ke dalam suatu kelompok yang lebih potensial untuk mempengaruhi kebijakan public dalam mencapai kesejahteraan bersama. Peran dan partisipsi masyarakat dalam melakukan berbagai bentuk pengawasan penyalahgunaan kewenangan social pemerintah baik dalam kebijakan public maupun pembangunan daerah, namun yang terlihat sekarang ini partisipasi masyarakat dalam pengawasan masih sangat lemah, kebanyakan masyarakat hanya berperan sebagai pelaksana atau pengelola dari bebagai kebijakan pemerintah yang ada.


2 komentar: