Sabtu, 22 Maret 2014

Membaca dan Menulis Karya Ilmiah Populer

      Tampubolon (1987:170) dalam Mintowati (Modul Membaca 2:7.4) menyatakan bahwa membaca untuk kepentingan studi bukan sekadar menemukan informasi tertentu dari bahan bacaan, misalnya batasan sebuah kata, tempat terjadinya suatu peristiwa, dan sebagainya, melainkan lebih dari itu. Membaca untuk kepentingan studi adalah proses membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan, baik pokok-pokok pikiran maupun pikiran-pikiran penjelas sehingga pembaca memiliki pemahaman yang komprehensif. Dengan membaca yang seperti itu, pembaca dapat memanfaatkan hasil bacanya untuk kepentingan studinya. Oleh karena itu, membaca memegang peranan penting di dalam komonikasi tulis.Untuk itu, pembaca dituntut memiliki keterampilan membaca yang fleksibel. Dengan keterampilan ini pembaca diharapkan dapat menggunakannya dalam berbagai tujuan membaca dan berbagai bahan bacaan. Pada dasarnya membaca adalah memahami lambang-lambang bunyi,memahami wacana, sampai kepada memahami isi bahan bacaan.

      Ada beberapa tingkatan membaca yang selama ini kita kenal, yaitu membaca intensif dan ekstensif. Membaca intensif apabila pembaca membaca dengan cermat untuk memperoleh informasi secara detail tentang fakta, konsep, gagasan dan ide yang disampaikan oleh penulis. Sedangkan membaca ekstensif dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca.

Ada beberapa pemahaman dalam membaca intensif yaitu :

(1) pemahaman Literal, pemahaman ini sedikit memerlukan kegiatan berpikir 

(2) interpretasi,pemahaman yang melibatkan keterampilan berpikir untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak dikemukakan secara eksplisit dalan teks

(3) pemahaman kritis,pembaca tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya, tetapi pembaca mampu menilai secara kritis gagasan yang disampaikan penulis

(4) pemahaman kreatif, selain ketiga keterampilan di atas dimiliki oleh pembaca tingkat tinggi ini, pembaca mampu menerapkan dan secara kreatif menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan gagasan yang ada dalam teks

Ada beberapa teknik membaca intensif yaitu : 

(1) teknik SQ3R ( Survei, Survei awal mengenai gambaran umum isi buku sebelum kegiatan membaca yang sesungguhnya.Question,mengajukan pertanyaan mengenai buku yang akan dibaca,misal apa yang ingin diketahui dari buku itu. Read, kegiatan membaca, kemudian Recite yaitu menceritakan apa yang telah dibaca atau menceritakan kembali, dan yang terakhir adalah Review, meninjau ulang seluruh rangkaian kegiatan baca)

(2) Tenik KWLH, Know, yaitu pengetahuan siap yang dimiliki pembaca terhadap topik bacaan yang akan dibacanya. Want,mengidentifikasi yang ingin diketahui mengenai topik tersebut. Learn,mempelajari hal-hal yang ingin diketahui melalui kegiatan membaca. How,pembaca berusaha mencari,menemukan dan mempelajari apa yang diperlukannya dari bacaan

3) Teknik CATU,Cari, pembaca berusaha mencari butir-butir yang penting dalam bacaan, Tulis-kembali, pembaca menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibacanya.Uji,pengecekan pemahaman. 


Selain itu, terdapat teknik membaca Esktensif yaitu :
(1) Survei Reading,pembaca ingin mengetahui gambarana secara umum dari bacaan
(2) Skimming, pembaca secara cepat, memfokuskan pada butir-butir penting,mengingat kata kunci
(3) Superficial Reading, pembaca memahami isi bacaan tidak secara mendalam, dangkal, atau pemahaman ala kadarnya.

1. Pengertian Karya Ilmiah Populer
Jones (1960) mengatakan karya ilmiah populer ditujukan untuk masyarakat umum, sedangkan karya ilmiah ditujukan untuk profesional. Slamet Suseno (1980) memberikan batasan tulisan ilmiah populer sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi sekaligus ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.

2. Macam-macam Karya Ilmiah
- Laporan praktikum atau laporan buku
- Kertas Kerja/Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Disertasi
- Textbook

3. Ciri Karya Ilmiah Populer
- berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya
- tidak subjektif
- tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional
- memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis
- mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi
- bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

4. Bentuk Tulisan Ilmiah Populer

A. Deskriptif-naratif. Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dinikmati secara rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan.

B. Deskriptif-ekspositoris. Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh: riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu. Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana. Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus.

C. Deskriptif-argumentatif. Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh: Jurnal Penelitian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar