Tampubolon (1987:170) dalam Mintowati (Modul Membaca 2:7.4) menyatakan bahwa
membaca untuk kepentingan studi bukan sekadar menemukan informasi tertentu dari
bahan bacaan, misalnya batasan sebuah kata, tempat terjadinya suatu peristiwa,
dan sebagainya, melainkan lebih dari itu. Membaca untuk kepentingan studi
adalah proses membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan, baik
pokok-pokok pikiran maupun pikiran-pikiran penjelas sehingga pembaca memiliki
pemahaman yang komprehensif. Dengan membaca yang seperti itu, pembaca dapat
memanfaatkan hasil bacanya untuk kepentingan studinya. Oleh karena itu, membaca
memegang peranan penting di dalam komonikasi tulis.Untuk itu, pembaca dituntut
memiliki keterampilan membaca yang fleksibel. Dengan keterampilan ini pembaca
diharapkan dapat menggunakannya dalam berbagai tujuan membaca dan berbagai
bahan bacaan. Pada dasarnya membaca adalah memahami lambang-lambang
bunyi,memahami wacana, sampai kepada memahami isi bahan bacaan.
Ada beberapa tingkatan membaca yang selama ini kita kenal, yaitu membaca intensif dan ekstensif. Membaca intensif apabila pembaca membaca dengan cermat untuk memperoleh informasi secara detail tentang fakta, konsep, gagasan dan ide yang disampaikan oleh penulis. Sedangkan membaca ekstensif dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca.
Ada beberapa pemahaman dalam membaca intensif yaitu :
(1)
pemahaman Literal, pemahaman ini sedikit memerlukan kegiatan berpikir
(2) interpretasi,pemahaman
yang melibatkan keterampilan berpikir untuk mengidentifikasi gagasan dan makna
yang tidak dikemukakan secara eksplisit dalan teks
(3) pemahaman kritis,pembaca
tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya,
tetapi pembaca mampu menilai secara kritis gagasan yang disampaikan penulis
(4)
pemahaman kreatif, selain ketiga keterampilan di atas dimiliki oleh pembaca
tingkat tinggi ini, pembaca mampu menerapkan dan secara kreatif menciptakan
sesuatu yang baru berdasarkan gagasan yang ada dalam teks
Ada beberapa teknik membaca intensif yaitu :
(1) teknik SQ3R ( Survei,
Survei awal mengenai gambaran umum isi buku sebelum kegiatan membaca yang
sesungguhnya.Question,mengajukan pertanyaan mengenai buku yang akan dibaca,misal
apa yang ingin diketahui dari buku itu. Read, kegiatan membaca, kemudian Recite
yaitu menceritakan apa yang telah dibaca atau menceritakan kembali, dan yang
terakhir adalah Review, meninjau ulang seluruh rangkaian kegiatan baca)
(2)
Tenik KWLH, Know, yaitu pengetahuan siap yang dimiliki pembaca terhadap topik
bacaan yang akan dibacanya. Want,mengidentifikasi yang ingin diketahui mengenai
topik tersebut. Learn,mempelajari hal-hal yang ingin diketahui melalui kegiatan
membaca. How,pembaca berusaha mencari,menemukan dan mempelajari apa yang
diperlukannya dari bacaan
3) Teknik CATU,Cari, pembaca berusaha mencari
butir-butir yang penting dalam bacaan, Tulis-kembali, pembaca menuliskan
kembali dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibacanya.Uji,pengecekan pemahaman.
Selain itu, terdapat teknik membaca Esktensif yaitu :
(1) Survei Reading,pembaca
ingin mengetahui gambarana secara umum dari bacaan
(2) Skimming, pembaca secara
cepat, memfokuskan pada butir-butir penting,mengingat kata kunci
(3)
Superficial Reading, pembaca memahami isi bacaan tidak secara mendalam,
dangkal, atau pemahaman ala kadarnya.
1. Pengertian Karya Ilmiah Populer
Jones (1960) mengatakan karya ilmiah populer ditujukan untuk masyarakat umum, sedangkan karya ilmiah ditujukan untuk profesional. Slamet Suseno (1980) memberikan batasan tulisan ilmiah populer sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi sekaligus ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
2. Macam-macam Karya Ilmiah
- Laporan praktikum atau laporan buku
- Kertas Kerja/Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Disertasi
- Textbook
3. Ciri Karya Ilmiah Populer
- berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya
- tidak subjektif
- tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional
- memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis
- mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi
- bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.
4. Bentuk Tulisan Ilmiah Populer
1. Pengertian Karya Ilmiah Populer
Jones (1960) mengatakan karya ilmiah populer ditujukan untuk masyarakat umum, sedangkan karya ilmiah ditujukan untuk profesional. Slamet Suseno (1980) memberikan batasan tulisan ilmiah populer sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi sekaligus ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
2. Macam-macam Karya Ilmiah
- Laporan praktikum atau laporan buku
- Kertas Kerja/Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Disertasi
- Textbook
3. Ciri Karya Ilmiah Populer
- berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya
- tidak subjektif
- tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional
- memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis
- mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi
- bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.
4. Bentuk Tulisan Ilmiah Populer
A. Deskriptif-naratif. Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dinikmati secara rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan.
B. Deskriptif-ekspositoris. Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh: riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu. Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana. Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus.
C. Deskriptif-argumentatif. Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh: Jurnal Penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar