Perlu kita ketahui dalam membaca ada membaca permulaan dan ada membaca lanjut. Membaca
permulaan atau membaca untuk kelompok pemula yaitu membaca untuk mengenal
lambang-lambang tulis dan membunyikannya dengan lafal yang benar. Jenis membaca
ini biasanya dilakukan pada siswa Sekolah Dasar di kelas satu, dua, dan tiga.
Sedangkan membaca lanjut atau membaca dalam hati ditujukan kepada kelas tinggi.
Membaca jenis ini identik dengan melek wacana. Tolak ukur membaca jenis ini
yaitu memiliki kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kemampuan visual adalah
kemampuan mata melihat dan menangkap lambang-lambang tulis secara cepat.
Kemampuan kognisi adalah kemampuan otak memahami makna dan maksud
lambang-lambang secara tepat.
Kemampuan membaca seperti di atas diperlukan strategi membaca yang efektif.
Ada beberapa strategi membaca antara lain :
(1)
Membaca memindai dan membaca pemahaman. Yang termasuk membaca memindai yaitu
membaca scanning,membaca dengan cara menangkap kata kunci yang menandai
informasi yang kita cari. Scanning adalah keterampilan membaca yang bertujuan
menemukan informasi khusus dengan sangat cepat. Seperti kita mencari kata dalam
kamus. Yang dituju hanya satu kata itu kita tidak perlu mencari kata lainnya.
Contoh lainnya ketika kita mencari iklan lowongan kerja, tentu saja yang kita
lihat hanya pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kita. Sedangkan membaca
skimming yaitu membaca dengan tujuan untuk menemukan informasi khusus dalam
suatu teks atau gambaran secara umum mengenai bentuk dan isi teks. Skimming
memerlukan kecepatan membaca yang tinggi dibandingkan scanning. Contoh ketika
kita ingin membeli buku anak di sebuah toko buku. Sebelum memutuskan membelinya
tentu kita melihat judul, gambar, cover, isi bacaan yang cocok untuk anak
kita.
(2) Membaca pemahaman yaitu kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan
untuk memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga
memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar. Tahap-tahap
membaca pemahaman yaitu prabaca, pendugaan, membaca cepat dengan kecepatan
bervariasi dan menandai bahan bacaan.
Mengukur Kecepatan Membaca (KM) adalah menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi dengan jumlah waktu baca dalam hitungan detik, jumlah waktu dibagi 60 sehingga menjadi menit. Mengukur Pemahaman Isi (PI) adalah menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor jawaban ideal dari pertanyaan tes pemahaman bacaan. Mengukur Kemampuan Efektif Membaca (KEM) menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi jumlah detik membaca kemudian hasilnya dikalikan dengan persentase pemahaman isi.
Untuk dapat menilai secara kritis harus memiliki kemampuan membaca dengan baik dan kritis.
Ada beberapa karakteristik membaca
kritis yaitu :
(1) Kemampuan mengingat dan mengenali,
(2) Kemampuan memahami/
menginterpretasi makna tersirat
(3) Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep
(4) Kemampuan menganalisis
(5) Kemampuan menyimpulkan.Sintesis
(6)
Kemampuan menilai isi bacaan. Selain itu, di dalam menilai bacaan secara kritis
dapat dilakukan dengan mengetahui maksud penulis, memahami organisasi dasar
tulisan, dan menilai penyajian penulis/pengarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar