Hakikat Menulis terdiri dari konsep menulis dan jenis jenis tulisan
serta pengembangan paragraf. Menulis
pada hakikatnya adalah suatu aktivitas aktif yang dilakukan oleh seseorang
dalam menuangkan gagasan-gagasan dalam bentuk tertulis. Secara praktis,
kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang sifatnya produktif dan
ekspresif. Oleh karena itu, seorang penulis harus memiliki kemampuan khusus
dalam hal pengolahan kosa kata, pemilihan kata, dan pemahaman penyusunan ragam
kalimat secara baik dan koheren.
Aspek pengolahan kosa kata, sangat terkait erat dengan masalah ‘rasa’ yang
dimiliki oleh seseorang ketika seseorang merangkai kata-kata guna membentuk
sebuah bangun kalimat efektif yang bermakna. Adapun aspek pilihan kata,
dimaknai sebagai sebuah upaya penentuan kosa kata tertentu yang digunakan untuk
memperjelas kalimat yang disusun sehingga arti dan kesesuaian kata yang
digunakan dapat diimajinasikan sesuai kebutuhan.
Sementara itu, aspek
penyusunan ragam kalimat merupakan aspek yang ditujukan untuk membentuk bangun
kalimat yang sesuai dengan tujuan penyampaian informasi dalam kalimat tersebut.
Misalnya, apabila tujuannya adalah memerintahkan sesuatu kepada seseorang, maka
kalimat yang dibentuk adalah kalimat perintah. Begitu juga dengan kalimat lain
yang memiliki tujuan lain pula.
Sedangkan jenis tulisan yaitu :
(1) Fiksi, yaitu
tulisan yang bersifat imajinatif
(2) Nonfiksi, tulisan yang bersifat faktual.
Fakta dan data pada tulisan nonfiksi harus akurat. Tulisan jenis nonfiksi tidak
diperkenankan menyertakan daya imajinasi pengarangnya. Dalam menulis
nonfiksi hendaknya diperhatikan penggunaan kalinmat efektif, agar informasi
yang disampaikan dapat diterima pembaca dengan mudah.
Ciri kalimat erfektif
yaitu :
(1) kesepadanan dan kesatuan
(2) kesejajaran bentuk
(3) penekanan
kalimat
(4) kehematan, dan
(5) kevariasian dalam struktur kalimat
Pengembangan Paragraf
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang tersusun logis sistematis yang
di dalamnya terkandung pikiran pokok dan didukung satu atau beberapa kalimat
penjelas. Oleh karena itu, pikiran pokok dalam sebuah paragraf perlu
dikembangkan dengan kalimat penjelas.
Paragraf yang baik harus memperhatikan :
(1) kesatuan, bila semua kalimat yang ada di dalamnya berfokus pada ide pokok
paragraf
(2) kepaduan, kalimat yang terdapat dalam paragraf dititikberatkan
pada hubungan antar kalimat dalam membangun paragraf, kalimat yang satu dengan
yang lain terjalin dengan padu. dan
(3) kelengkapan, sebuah paragraf dikatakan
lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kalimat inti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar