Berbicara terdiri atas hakikat berbicara
dan berbicara formal. Tentu anda ingat ketika masih kecil diajari berbicara
oleh keluarga, kakak, ayah, dan ibu. Anda dilatih untuk dapat berbicara
secara lancar sesuai dengan perkembangan fisik dan intelektual saat itu.
Setelah dewasa, anda lancar berbicara untuk menyampaikan pendapat,
perasaan, dan gagasan. Demikian juga ketika anda menjadi mahasiswa, sering mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan berbicara yaitu seminar
akademik atau diskusi ilimiah.
Baik dalam seminar
akademik atau diskusi ilimiah, menuntut keterampilan anda mengemukakan
pendapat secara lisan yang didukung argumentasi untuk meyakinkan pihak lain,
dengan menggunakan bahasa yang bersifat informatif dan komunikatif serta cara
berbicara yang jelas dan sistematis.(Arsyad, 1986:1.9)
Pada hakikatnya berbicara sama halnya dengan keterampilan berbahasa yang lain yaitu menulis, sama- sama bersifat produktif menyampaikan pesan, gagasan, ide dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.Dapat juga dikatakan bahwa berbicara merupakan salah satu aktivitas komunikatif yang dilakukan untuk tujuan tertentu.Ucapan yang disampaikan oleh seseorang dan bermakna, disebut sebagai aktivitas bicara.
Ada beberapa faktor yang menunjang keefektifan dalam berbicara yaitu :
(1) ketepan ucapan
(2) penempatan tekanan, nada, sendi,
dan durasi yang sesuai
(3) pilihan kata
(4) ketepatan sasaran
pembicaraan.
Tujuan berbicara
yang dimaksud adalah
(1) menyampaikan informasi, tujuan berbicara ini berupa
menyampaikan gagasan kepada pendengar
(2) menyatakan diri,tujuan ini tampak
pada ketika seseorang memperkenalkan diri atau ketika menyampaikan argumentasi
dalam suatu masalah
(3) mencapai tujuan,tujuan berbicara yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh sesuatu
(4) tujuan berbicara untuk ekspresi,
berbicara yang dilakukan orang yang berkecimpung dalam karya sastra,
(5) tujuan untuk menghibur, berbicara dengan menggunakan kata-kata yang
mengandung humor
- Dalam kenyataannya, aktivitas berbicara mengusung beberapa hal utama, seperti hal yang menyatakan bahwa berbicara merupakan ekspresi diri. Artinya, dengan mengujarkan sesuatu, seseorang akan dapat diketahui isi hatinya. Mungkin saat ini ia sedang marah, sedih, riang, atau bahkan tidak jujur.
- Ada juga pendapat
yang menyatakan bahwa berbicara merupakan aspek kemampuan mental motorik.
Artinya, dalam mengujarkan sesuatu, seseorang terkadang membutuhkan kemampuan
pengolahan keterampilan mental agar aktivitas berbicaranya semakin memiliki
makna yang kuat.
- Selain itu, berbicara juga merupakan peristiwa yang terjadi akibat adanya kesempatan dalam satu ruang dan waktu tertentu. Artinya, seseorang akan mengujarkan sesuatu apabila ada hal tertentu yang membutuhkan ujarannya.
- Terakhir, berbicara merupakan keterampilan
berbahasa yang sifatnya produktif. Artinya, dengan berbicara, seseorang akan
dapat menyampaikan ide, gagasan, atau pendapatnya. Tiga hal itulah yang disebut
sebagai aspek produktif aktivitas berbicara.
Berbicara Formal, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan berbicara formal yaitu :
(1) faktor kebahasaan, terdiri dari pengucapan fonem, intonasi, pilihan
kata, dan struktur kalimat. Keempat unsur kebahasaan tersebut sangat menunjang
dalam berbicara secara efektif.Misal, jika kita berbicara dengan intonasi yang
salah, maka kalimat yang kita ucapkan akan ditafsirkan berbeda. Contoh: Bantuan
sudah datang
(2) Faktor nonkebahasaan,faktor ini terdiri dari keberanian,
kelancaran,kenyaringan suara, pandangan mata, gerak-gerik dan mimik, penalaran,
dan yang terakhir sikap yang wajar.
Di atas sudah
disampaikan bahwa berbicara sama halnya dengan menulis,maka dari itu, dalam
kegiatan berbicara juga mengenal tahapan - tahapan berbicara.
Tahapan yang
dimaksud adalah
(1) persiapan kegiatan berbicara
(2) pelaksanaan kegiatan
berbicara
(3) evaluasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar