Sabtu, 22 Maret 2014

Hakikat Berbicara

Berbicara terdiri atas hakikat berbicara dan berbicara formal. Tentu anda ingat ketika masih kecil diajari berbicara oleh keluarga, kakak, ayah, dan ibu. Anda dilatih untuk dapat berbicara secara lancar sesuai dengan perkembangan fisik dan intelektual saat itu. Setelah dewasa, anda lancar berbicara untuk menyampaikan pendapat, perasaan, dan gagasan. Demikian juga ketika anda menjadi mahasiswa, sering  mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan berbicara yaitu seminar akademik atau diskusi ilimiah. 
Baik dalam seminar akademik atau diskusi ilimiah, menuntut keterampilan anda mengemukakan pendapat secara lisan yang didukung argumentasi untuk meyakinkan pihak lain, dengan menggunakan bahasa yang bersifat informatif dan komunikatif serta cara berbicara yang jelas dan sistematis.(Arsyad, 1986:1.9)

Pada hakikatnya berbicara sama halnya dengan keterampilan berbahasa yang lain yaitu menulis, sama- sama bersifat produktif menyampaikan pesan, gagasan, ide dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.Dapat juga dikatakan bahwa berbicara merupakan salah satu aktivitas komunikatif yang dilakukan untuk tujuan tertentu.Ucapan yang disampaikan oleh seseorang dan bermakna, disebut sebagai aktivitas bicara. 
Ada beberapa faktor yang menunjang keefektifan dalam berbicara yaitu :
(1) ketepan ucapan
(2) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai
(3) pilihan kata
(4) ketepatan sasaran pembicaraan.

Tujuan berbicara yang dimaksud adalah 
(1)   menyampaikan informasi, tujuan berbicara ini berupa menyampaikan gagasan kepada pendengar
(2) menyatakan diri,tujuan ini tampak pada ketika seseorang memperkenalkan diri atau ketika menyampaikan argumentasi dalam suatu masalah
(3)   mencapai tujuan,tujuan berbicara yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu
(4)  tujuan berbicara untuk ekspresi, berbicara yang dilakukan orang yang berkecimpung dalam karya sastra, 
(5)   tujuan untuk menghibur, berbicara dengan menggunakan kata-kata yang mengandung humor

- Dalam kenyataannya, aktivitas berbicara mengusung beberapa hal utama, seperti hal yang menyatakan bahwa berbicara merupakan ekspresi diri. Artinya, dengan mengujarkan sesuatu, seseorang akan dapat diketahui isi hatinya. Mungkin saat ini ia sedang marah, sedih, riang, atau bahkan tidak jujur. 

- Ada juga pendapat yang menyatakan  bahwa berbicara merupakan aspek kemampuan mental motorik. Artinya, dalam mengujarkan sesuatu, seseorang terkadang membutuhkan kemampuan pengolahan keterampilan mental agar aktivitas berbicaranya semakin memiliki makna yang kuat.

- Selain itu, berbicara juga merupakan peristiwa yang terjadi akibat adanya kesempatan dalam satu ruang dan waktu tertentu. Artinya, seseorang akan mengujarkan sesuatu apabila ada hal tertentu yang membutuhkan ujarannya. 

- Terakhir, berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang sifatnya produktif. Artinya, dengan berbicara, seseorang akan dapat menyampaikan ide, gagasan, atau pendapatnya. Tiga hal itulah yang disebut sebagai aspek produktif aktivitas berbicara.


Berbicara Formal, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan berbicara formal yaitu :
(1) faktor kebahasaan, terdiri dari pengucapan fonem, intonasi, pilihan kata, dan struktur kalimat. Keempat unsur kebahasaan tersebut sangat menunjang dalam berbicara secara efektif.Misal, jika kita berbicara dengan intonasi yang salah, maka kalimat yang kita ucapkan akan ditafsirkan berbeda. Contoh: Bantuan sudah datang
(2) Faktor nonkebahasaan,faktor ini terdiri dari keberanian, kelancaran,kenyaringan suara, pandangan mata, gerak-gerik dan mimik, penalaran, dan yang terakhir sikap yang wajar.

Di atas sudah disampaikan bahwa berbicara sama halnya dengan menulis,maka dari itu, dalam kegiatan berbicara juga mengenal tahapan - tahapan berbicara.
Tahapan yang dimaksud adalah 
(1) persiapan kegiatan berbicara
(2) pelaksanaan kegiatan berbicara
(3) evaluasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar