Definisi Produk
Produk merupakan
salah satu variabel terpenting yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan,
keinginana, dan permintaan konsumen. Untuk itu, perusahaan berusaha agar produk
yang dihasilkannya dapat sesuai dengan harapan konsumen.
Menurut Keegan
(1995), pengertian produk adalah sebagai berikut “produk dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk barang, jasa, ataupun ide yang dapat ditawarkan kepada
pasar dan dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhan konsumen”.
Pengertian produk menurut Bearden (1995), produk dapat
diartikan sebagai sebuah ide, sebuah bentuk fisik (barang), jasa, atau
kombinasi dari ketiganya, sebagai sebuah elemen pertukaran untuk memuaskan
tujuan individu atau bisnis.
Konsep Produk
Setiap perusahaan dalam
merencanakan penawaran produk, perlu membedakan tingkatan produknya, menurut Kotler
(997 : 431), produk memiliki lima
tingkatan yaitu:
1.
Manfaat Utama
Jasa atau manfaat dasar
yang sebenarnya dibeli oleh seorang pelanggan, yang dapat digunakan dalam
memenuhi kebutuhannya. Jadi penekanannya adalah manfaat bukan pada bentuk
lahiriah dari produk
2.
Produk Generik
Bentuk
standar (dasar) dari produk yang umumnya sudah dikenal. Misalnya komputer
meiliki CPU, layar monitor, dan keyboard.
3.
Produk yang diharapkan
Merupakan
suatu set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui
pembeli ketika membeli produk itu. Misalnya tamu hotel mengharapkan tempat
tidur yang bersih, sabun, handuk, dan lain-lain.
4.
Produk Tambahan
Produk tambahan merupakan
pelengkap produk yang memberikan suatu pelayanan dan manfaat tambahan kepada
konsumennya, diluar dari apa yang diharapkan konsumen, sehingga akan
membedakannya dari produk pesaing. Misalnya hotel dapat menambahkan produknya
dengan melengkapinya dengan televisi, shampo, bunga segar, dan sebagainya.
5.
Produk Potensial
Produk
potensial menunjukan semua tambahan dan perubahan yang mungkin dialami produk
di masa yang akan datang. Perusahaan-perusahaan pada masa ini saling bersaing
dan berusaha mencari cara-cara baru dalam menawarkan kepuasan pelanggan.
Kebijakan Produk
Produk mempunyai arti yang sangat
penting bagi perusahaan. Sebab, disamping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran
juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Jika produk
yang ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran
keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas
wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan
keinginan konsumen.
Dalam dunia
bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu jenis. Oleh karena
itu bauran produk mempunyai lebar, panjang, halaman dan konsistensi tersendiri.
Tentunya dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar
dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang untuk setiap lini produk,
yaitu memberikan dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau ngeliminasi
produk yang lemah di pasar.
Keputusan lain
mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merk,
label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model
tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan.
Membuat merk yang berlainan untuk produk yang sama untuk setiap produk yang
ditawarkan serta membuat merk tersendiri untuk setiap jenis produk.
Strategi kemasan
hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahann, misalnya menambah
ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain.
Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada
konsumen, mempunyai efek promosi dan lain-lain.
Strategi Harga Jual
Keputusan
tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun
konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya
daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila
biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang
baru berdiri.
Tujuan akan
sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan .Adapun
tujuan penetapan harga jual adalah :
1. Untuk Survival
Bila
perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar,
pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan
perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan hidup Dalam kondisi untuk tetap
eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar
dapat menutupi tetap dan variabel saja.
2. Penetrasi Pasar
Jika
perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkannya, maka
perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah. Dengan kebijakan harga jual
yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit
akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan
mendesak pesaing.
3. Maksimumkan Laba
Dalam Jangka Pendek
Jika
perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, maka akan
ditetapkan harga jual tinggi.
4. Mendapatkan Uang
Secepat Mungkin
Jika
perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan menetapkan
harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat.
5. Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk
Suatu
perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu
yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.
Langkah
selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah menentukan permintaan. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang
ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai pesaing. Di samping itu
perlu pula diperhitungkan sifat eleminitas permintaan produk tersebut. Hal ini
untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan.
Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu pula
ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum
ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus dapat
menutupi biaya yang dikorbankan. Setelah ancar-ancar harga jual diketahui
dengan memperhatikan tujuan, besarnya permintaan dan biaya, maka sebelum
ditetapkan sebagai harga jual, terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari
pesaing. Sebab bila harga yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan
besar akan memicu perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan
menurunya daya saing perusahaan.
Langkah
berikutnya dalam menetapkan harga adalah memilih metode digunakan. Untuk itu
ada beberapa metode yang akan digunakan, antara lain: Cost plus pricing, break event dan target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai, yang
tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang
tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan harga pasar
seharga kontrak. Bila ditetapkan metode yang akan digunakan, maka dapat
ditentukan beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya
permintaan, dan pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir,
maka perlu diuji seberapa kemungkinan tersebut. Dalam pengujian tersebut
diperhitungkan dampak psikologis bagi konsumen, citra perusahaan serta
dampaknya bagi pesaing dari penetapan harga jual tersebut. Kebijakan lain yang
perlu diperhatikan dalam strategi harga jual adalah modifikasi harga. Dalam hal
ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan harga untuk wilayah yang
berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga dan kemungkinan memprakarsai
kenaikan harga.
Kebijakan Penyaluran
Keputusan
saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap
alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang
terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai,
ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan.
produknya kepada konsumen, yaitu :
1. Manufacturer → Konsumen
2. Manufacturer → Pedagang eceran →Konsumen
3. Manufacturer →Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen
4. Manufacturer →Agen →Pedagang besar→ Pedagang eceran
→Konsumen
Perlu disadari
bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi akan menghubungkan
arus fisik, hak milik, pembayaaran, informasi promosi. Untuk itu sebelum
ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan sasaran dan
kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta syarat, tanggung jawab dan hak
setiap anggota saluran perantara. Penilaian terhadap alternatif saluran
didasarkan kriteria ekonomis, efektfitas dan pengendalian. Tiap alternatif
saluran yang dipilih memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu perantara yang
dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi secara berkala
dievaluasi kembali.
Kebijakan Promosi
Kebijakan bauran
pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah diprogram dikomunikasikan
dengan tertara yang baik. mengkomunikasikan program perusahaan kepada
masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel, yaitu :
1.
Periklanan, bentuk presentasi dan promosi non pribadi
tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2.
Personal selling,
presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3.
Publisitas, pendorong permintaan secara non pribadi
untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam
media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4.
Promosi penjualan, kegiatan pemasaran selain personal
selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektifitas pengecer.
Keputusan
tentang bauran promosi akan mencakup : Penyampaian pesan,n penerimaan pesan
dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu
sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu
diidentifikasi khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuanpromosi,
merancang pesan, menetapkan sasaran promosi dan menyeleksi media yang
digunakan. Selanjutnya pelaksanaan promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat
waktu dan dievaluasi.
Tentunya
kebijaksanaan pemasaran yang di susun
perusahaan harus diperhatikan peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu
apakah dalam dunia bisnis tergolong perusahaan pemimpin, penantang, pengikut
atau menggarap relung pasar. Sebab kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan
mempengaruhi tantangan yang dihadapi. Misalnya tantangan yang dihadapi
perusahaan yang tergolong pemimpin pasar adalah melindungi pasar yang dikuasai,
memperluas pasar dan mengembangkan market share. Tentunya karena perbedaan
permasalahan atau tantangan yang dihadapi akan menyebabkan strateginya juga
akan bebeda.
Jika perusahaan
memutuskan untuk memasuki pasar internasional, maka perlu di susun suatu cara
yang sistematis mengenai keputusan keikutsertaan tersebut. Hal ini disebabkan
pasar internasional mengandung resiko yang tidak sama dibandingkan dengan pasar
domestik yang disebabkan kurangnya pengalaman, kebiasaan yang berbeda, hukum
yang berbeda dan lain-lain.Untuk itu langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah memahami sistem perdagangan internasional, hukum, politik, lingkungan
ekonomi dan budaya pasar yang di tuju. Kemudian ditentukan besarnya penjualan
untuk pasar internasional yang didinginkan, negara tujuan dan pasar yang dituju
negara tersebut.
Langkah selanjutnya
adalah menentukan cara untuk memasuki pasar yang dituju tersebut. Memasuki
pasar internasional dapat dilakukan dengar, berbagai cara antara lain dengan
cara ekspor, usaha patungan dan penanaman modal langsung. Tentunya cara mana
yang dipilih tergantung pada penilaian yang mana yang paling memungkinkan,
yaitu setelah memperhatikan pelaksanaan ekonomi dari negara yang di tuju. Dan
langkah terakhir adalah membentuk organisasi yang efektif untuk mendukung
kebijaksanaan memasuki pasar internasional tersebut.
Merek
Definisi Merek
Merek
memberikan manfaat baik bagi konsumen maupun produsen (penjual), kerena merek
dapat membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk-produk tertentu, yang
pada gilirannya akan membantu proses pembelian. Tanpa merek, pemlihan produk
akan sulit dilakukan karena konsumen sukar untuk membedakan produk satu dengan
produk lainnya. Beberapa pakar ekonomi mempunyai definisi yang hampir sama
mengenai merek, diantaranya :
Definisi
tersebut menyebutkan bahwa merek adalah nama dan /atau simbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok
penjual tertentu, yang digunakan untuk membedakannya dari barang-barang dan
jasa yang dihasilkan para kompetitor.
Pengertian
merek menurut Keegan (1995), adalah merek merupakan suatu wadah yang
kompleks dari gambaran atau pemikiran dan pengalaman dalam pemikiran konsumen
yang mengkomunikasikan janji tentang manfaat-manfaat dari produk tertentu yang
diciptakan oleh perusahaan tertentu.
Sedangkan,
Kotler (1997), merupakan pakar
ekonomi yang mendefinisikan merek sebagai berikut, merek adalah nama, stilah,
tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Syarat-syarat
Merek yang Baik
Suatu
nama merek yang baik bukanlah merupakan hasil pemikiran sambil lalu saja,
melainkan harus merupakan satu kesatuan dengan konsep produk. Menurut Aaker (1991), menyatakan bahwa
pemilihan nama merek yang baik seharusnya :
1.
Mudah dihapal dan diingat
2.
Menunjukkan kelas produk tertentu
3.
Mendukung sebuah simbol atau slogan
4.
Menunjukkan asosiasi-asosiasi yang diinginkan tanpa
menjadi membosankan atau sepele
5.
Nama tersebut sebaiknya otentik, bisa dipercaya dan
menyenangkan dan tidak menyentuh harapan-harapan yang salah
6.
Istimewa- nama itu seharusnya tidak menimbulkan
kebingungan dengan nama-nama kompetitor
7.
Keberadaannya bisa dilindungi dari segi hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar