Empat
keterampilan berbahasa baik lisan (menyimak dan berbicara) maupun tulis
(membaca dan menulis) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Satu keterampilan akan
mendukung keterampilan yang lainnya. Hubungan antarragam bahasa (ragam lisan
atau ragam tulis) lebih erat dibandingkan hubungan keterampilan antarsifat
(reseptif atau produktif). Contohnya menyimak dengan berbicara lebih erat
dibandingkan hubungan menyimak dan membaca atau menulis. Hubungan keterampilan
pada ragam yang sama dapat disebut hubungan langsung, sedangkan hubungan
keterampilan pada sifat yang berbeda hubungannya adalah tidak langsung.
1. Menyimak
Menyimak
adalah kegiatan berbahasa dengan tujuan memahami pesan yang disampaikan
pembicara, dapat disimpulkan bahwa menyimak berbeda dengan mendengar. Didalam
menyimak, orang tidak hanya mengaktifkan pendengarannya tetapi juga harus
berkonsentrasi serta menggunakan sikap positif baik terhadap pembicara maupun
bahan pembicaraan
Pengetahuan
yang diperoleh seseorang melalui menyimak dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuannya berbicara. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi pembicara yang
baik, orang harus memiliki keterampilan menyimak yang baik
2. Membaca
Membaca
adalah kegiatan berbahasa dalam rangka memahami pesan. Pesan yang dipahami oleh
pembaca adalah pesan yang disampaikan melalui tulisan. Artinya keterampilan
membaca tergolong kedalam keterampilan berbahasa tulis
3. Berbicara
Berbicara
adalah kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain (penyimak) dengan media
bahasa lisan. Suhendar (1992:20) mendefinisikan, berbicara adalah proses
perubahan wujud pikiran/ perasaan menjadi wujud ajaran.
Keterampilan
berbicara sama dengan keterampilan berbahasa yang lain (menyimak, membaca dan
menulis) yang memerlukan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan berfikir yang
memadai.Setiap orang dapat memiliki keterampilan berbicara yang baik asal
bersungguh sungguh belajar untuk memahami konsep konsep tentang berbicara dan
melakukan latihan secara berkesinambungan
4. Menulis
Menulis
adalah keterampilan berbahasa kedua yang bersifat produktif. Untuk memperoleh
tulisan yang baik, penulis juga harus melalui tahapan tahapan, yaitu tahap pra
penulisan, tahap penulisan dan tahap pasca penulisan.Untuk dapat menjadi
penulis yang baik, seseorang dituntut untuk memiliki beberapa pengetahuan
sekaligus. Seorang penulis emerlukan pengetahuan tentang isi(substansi) tulisan
, sedangkan pengetahuan tentang bagaimana menuliskannya adalah pengetahuan yang
menyangkut tentang aspek aspek kebahasaan dan tekhnik penulisan. Amran Halim
mengemukakan lima komponen penting dalam sebuah karangan yaitu
(1) isi karangan
(2) bentuk karangan
(3) tata bahasa
(4) gaya
(5) ejaan dan tanda baca
Sebagaimana
menyimak dan berbicara, keterampilan membaca dan menulis juga dapat berganti
peran. Ketika Anda menerima surat, Anda membacanya. Anda menjadi pembaca.
Ketika Anda menulis surat balasan maka Anda menjadi penulis.
Pengetahuan
seseorang yang diperoleh melalui membaca dapat digunakan untuk memperoleh atau
meningkatkan keterampilan menulis. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi
penulis yang baik, orang harus memiliki keterampilan membaca yang baik.
Keterampilan
berbahasa yang memiliki sifat sama pasti memiliki hubungan yang erat.
Keterampilan menyimak dan membaca keduanya bersifat reseptif. Pengetahuan
seseorang yang diperoleh melalui kegiatan menyimak akan menjadi skemata yang
akan membantunya ketika memahami isi bacaan, demikian pula sebaliknya;
pengetahuan yang diperoleh dari bacaan atau hasil membaca akan menjadi skemata
yang akan membantu dalam memahami isi simakan. Artinya, kedua keterampilan
berbahasa reseptif ini selalu saling mendukung. Dapat disimpulkan bahwa,
seseorang yang terampil membaca juga terampil menyimak atau sebaliknya.
Berikutnya
keterampilan menyimak yang dimiliki seseorang dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan menulisnya . Hal yang sama juga dimiliki oleh
keterampilan membaca dan berbicara. Pengetahuan yang diperoleh seseorang dari
membaca dapat ia kemukakan pada kegiatan berbicara. Dengan demikian terdapat
hubungan pada ragam dan sifat yang berbeda.
Kesimpulannya
setiap keterampilan berbahasa tersebut memiliki hubungan satu dan yang lainnya
dan saling mendukung.Tidak akan seseorang hanya memiliki satu keterampilan
berbahasa saja, misalnya orang yang terampil menulis tetapi tidak terampil
membaca atau terampil membaca tetapi tidak terampil berbicara. Dengan demikian
untuk memperoleh keterampilan tersebut harus melalui latihan yang
berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar