Zat yang bersifat lahir dan gaib itu
menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia
mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai
mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia
untuk menunjukkan keberadaannya (eksistensinya).
Susunan anggota badan manusia (fisik)
sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja,
yang masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui susunan
syaraf yang sangat kompleks pula. Keadaan itu pun masih menggambarkan manusia
yang kurang lengkap, karena kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud fisiknya
saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik yang justru tidak dimiliki oleh
makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir,
merasa, bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme,
kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.
Kedua mekanisme yang terdapat pada manusia,
yaitu mekanisme biologi yang berpusat pada jantung (sebagai pusat hidup) dan
mekanisme kejiwaan yang berpusat pada otak (otak sebagai lembaga pikir, rasa,
dan sikap sebagai pusat kehidupan).
Gambaran bahwa manusia merupakan makhluk yang
sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemampuannya untuk menentukan tujuan
hidup. Tujuan hidup itu berdasarkan satu tata nilai yang memberikan corak pada
seluruh kehidupan manusia yang terdiri dari proses mengetahui, mengalami,
memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap tertentu yang akhirnya tersusun pada
suatu pola perilaku yang dapat menghasilkan karya manusia, baik yang
bersifat fisik maupun bersifat nonfisik. Tinggi rendahnya derajat kemampuan,
sempit luasnya cakupan tergantung pada kapasitas otak, melalui pusat susunan syaraf (terletak pada sumsum tulang belakang)
sehingga memungkinkan seluruh anggota badan berfungsi dalam rangka pencapaian
cita-cita. Cita-cita tersebut sering kali diistilahkan dengan akhlakul karimah
atau perilaku yang baik.
Manusia ialah makhluk yang utama dan terutama
di antara semua makhluk yang ada. Keutamaan manusia dapat dilihat dengan adanya
potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia, yang tidak terdapat pada makhluk
lain. Dengan kelebihan itu manusia dijadikan sebagai khalifah Allah di bumi.
Kedudukan manusia sebagai khalifah Allah
inilah, yang menjadikan mereka mempunyai sejumlah hak dan kewajiban. Hak di
sini adalah suatu imbalan dari kewajiban-kewajiban yang telah ditunaikannya.
Kewajiban dalam konteks dengan hukum Islam, berarti pekerjaan yang akan
mendapat sanksi hukum apabila ditinggalkan.
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk yang
paling mulia. Sesuai dengan namanya manusia adalah makhluk yang mempunyai
naluri berperasaan, berkelompok, dan berpribadi. Selain itu manusia memiliki
sifat pelupa atau cenderung memilih berbuat kesalahan. Dari
sifat-sifatnya itu posisi manusia akan berbalik menjadi makhluk yang paling
hina, bahkan lebih hina dari binatang.
Manusia diciptakan untuk mengelola dan
memanfaatkan alam untuk mencapai kehidupan materi yang sejahtera dan bahagia di
dunia, sekaligus dengan demikian ia dapat melaksanakan tugas beribadah kepada
Pencipta untuk mencapai kebahagiaan immateri di akhirat kelak. Fungsi ganda
manusia itu dikenal dalam istilah agama sebagai fungsi kekhalifahan dan
kehambaan (untuk mengabdi dan beribadah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar